Berita Trending Hari Ini

GRIB Jaya Bantah Hercules Ancam Dedi Mulyadi: Menegaskan Komitmen Kemitraan

Organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, melalui pernyataan resmi, membantah bahwa Ketua Umum mereka, Hercules Rosario Marshal, mengancam Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Pernyataan ini muncul sebagai klarifikasi atas pernyataan Hercules yang sebelumnya menimbulkan kontroversi.

Latar Belakang Pernyataan Hercules

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di kanal YouTube Unlocked, Hercules menyatakan bahwa ia dapat mengerahkan 50 ribu anggota GRIB Jaya untuk mendatangi Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme oleh Gubernur Dedi Mulyadi, yang akan melibatkan personel TNI dan Polri. Hercules menilai pembentukan Satgas tersebut sebagai langkah yang berlebihan dan menyarankan agar pemerintah daerah merangkul organisasi masyarakat sebagai mitra dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Klarifikasi dari GRIB Jaya

Menanggapi kontroversi yang timbul, Kepala Bidang Media dan Publikasi DPP GRIB Jaya, Marselinus Gual, menyatakan bahwa pernyataan Hercules tidak dimaksudkan sebagai ancaman, melainkan sebagai ajakan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi. Marselinus menekankan bahwa GRIB Jaya adalah bagian integral dari masyarakat Jawa Barat dan siap menjadi mitra pemerintah daerah dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Itu dimaksudkan sebagai penegasan mengenai pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan ormas di Jawa Barat, bukan sebagai bentuk ancaman,ujar Marselinus. Ia juga menambahkan bahwa penyebutan jumlah anggota yang dapat dimobilisasi bukanlah ancaman dalam konotasi negatif, melainkan ilustrasi mengenai potensi dan pengaruh ormas dalam konteks dialog dan kemitraan.

Dukungan GRIB Jaya terhadap Program Pemerintah

Sekretaris Jenderal DPP GRIB Jaya, Zulfikar, menegaskan bahwa Gubernur Dedi Mulyadi adalah sosok yang didukung penuh oleh Partai Gerindra dan GRIB Jaya. Ia menyatakan bahwa Dedi Mulyadi merupakan bagian dari keluarga besar GRIB Jaya dan merupakan pilihan dari Presiden Prabowo Subianto.

Perintah Ketua Umum kepada saya bahwa Gubernur Jawa Barat Kang Dedy Mulyadi adalah gubernur yang didukung Partai Gerindra dan juga didukung oleh organisasi GRIB Jaya,ujar Zulfikar. Ia juga menambahkan bahwa GRIB Jaya menginstruksikan seluruh anggota dan ketua di tingkat provinsi Jawa Barat untuk mendukung semua program kerja gubernur, terutama dalam upaya memberantas premanisme.

Insiden di Depok dan Klarifikasi GRIB Jaya

GRIB Jaya juga memberikan klarifikasi terkait insiden pembakaran mobil polisi di Cimanggis, Depok, yang melibatkan individu yang mengaku sebagai bagian dari GRIB. Zulfikar menegaskan bahwa Tony Simanjuntak (TS), tersangka utama dalam insiden tersebut, bukan anggota resmi GRIB Jaya. Ia menyatakan bahwa TS sempat mengajukan untuk masuk GRIB setelah melakukan pelanggaran hukum, namun pengajuan tersebut tidak pernah diproses. Zulfikar juga menyebut bahwa TS dan kelompoknya membeli atribut GRIB sendiri dan menancapkan bendera organisasi di lokasi sengketa tanpa sepengetahuan DPD Jabar maupun DPP GRIB Jaya.

Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario Marshal, secara tegas mengutuk tindakan pembakaran tersebut. Zulfikar menyebut perbuatan itu sebagai tindakan barbar, memalukan, dan mencoreng nama baik organisasi. Ia menegaskan bahwa GRIB Jaya tidak akan memberikan pembelaan hukum apapun terhadap para pelaku dan mendukung penuh kepolisian untuk menangkap dan memproses semua pelaku kejahatan tersebut.

Reaksi dari Pemerintah dan Masyarakat

Gubernur Dedi Mulyadi menanggapi pernyataan Hercules dengan santai dan menegaskan bahwa ia tidak takut dengan gertakan tersebut. Ia menyatakan akan tetap membentuk Satgas Anti-Premanisme untuk memberantas aksi-aksi premanisme yang merugikan warga dan mengancam investasi di provinsinya. Dedi Mulyadi menekankan bahwa Satgas bertujuan melindungi petani, pedagang, guru, dan pengusaha dari premanisme.

Loyalis Dedi, Mardigu Wowiek Prasantyo, juga angkat suara melalui akun X (Twitter) @mardiguwp. Ia mengunggah foto tangkapan layar berita yang berisi ancaman dari Hercules dan menulis,Penduduk Jabar 50 juta ngak akan tinggal diam bung!!

Analisis dan Pandangan Politik

Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak, menyatakan bahwa pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto yang memiliki kedekatan dengan Hercules, perlu turun tangan untuk mencegah friksi antara Dedi dan GRIB Jaya agar tidak berlarut-larut atau meluas. Zaki menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap aksi-aksi premanisme oleh kelompok ormas, karena dapat berdampak buruk pada iklim investasi di Jawa Barat.

Bukan soal tensi kedua belah pihak saja yang harus diturunkan, tapi penegakkan hukum yang diperkeras. Tidak hanya berlaku bagi GRIB saja, tapi juga Pemuda Pancasila dan ormas-ormas yang memang melakukan kekerasan lainnya,kata Zaki. Ia juga menambahkan bahwa tindakan tegas perlu dilakukan terhadap aparat penegak hukum yang bermain mata dan menjadi beking para preman.

GRIB Jaya menegaskan bahwa pernyataan Hercules tidak dimaksudkan sebagai ancaman terhadap Gubernur Dedi Mulyadi, melainkan sebagai ajakan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Barat. Organisasi ini juga menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah daerah dalam memberantas premanisme dan menegaskan komitmennya untuk tidak melindungi anggota yang melakukan tindakan melanggar hukum. Penting bagi semua pihak untuk menjaga komunikasi yang baik dan bekerja sama demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat.