Indonesia Terkini

Merayakan Hari Bidan Internasional

Merayakan Hari Bidan Internasional 2025 Menghargai Peran Vital Bidan dalam Kesehatan Global

Merayakan Hari Bidan

Setiap tanggal 5 Mei, dunia memperingati Hari Bidan Internasional (International Day of the Midwife). Pada tahun 2025, tema global yang diangkat oleh International Confederation of Midwives (ICM) adalah “Midwives: A Vital Climate Solution” atau dalam bahasa Indonesia, “Bidan: Solusi Penting dalam Krisis Iklim dan Kesehatan Dunia”. Perayaan ini menjadi momen penting untuk mengapresiasi jasa para bidan yang berada di garda depan kesehatan ibu dan anak, sekaligus menyuarakan pentingnya penguatan profesi bidan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sejarah Singkat Hari Bidan Internasional

Hari Bidan Internasional pertama kali diperingati pada tahun 1992 oleh ICM sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi para bidan di seluruh dunia. Sejak saat itu, perayaan ini terus menjadi ajang kampanye global untuk mengangkat isu-isu penting terkait kesehatan maternal dan neonatal, serta mendorong perhatian dunia terhadap peran bidan yang sering kali terabaikan.

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, bidan memiliki posisi yang sangat strategis dalam sistem pelayanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil yang jauh dari fasilitas medis. Oleh karena itu, memperingati Hari Bidan Internasional bukan hanya soal seremoni, tetapi juga sebagai momen refleksi dan perbaikan kebijakan.

Tema Hari Bidan Internasional 2025: Bidan dan Solusi Krisis Iklim

Tema tahun 2025 menyoroti keterkaitan antara krisis iklim dan kesehatan reproduksi. Perubahan iklim telah terbukti mempengaruhi kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Cuaca ekstrem, kelangkaan air bersih, dan meningkatnya risiko penyakit infeksi dapat memperparah kondisi kesehatan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak.

Bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer memiliki peran yang sangat besar dalam membantu komunitas beradaptasi dengan tantangan ini. Mereka tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga edukasi dan pendampingan yang menyeluruh. Dalam konteks krisis iklim, bidan berperan dalam:

  • Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.

  • Menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan maternal di tengah bencana.

  • Menjadi bagian dari sistem tanggap darurat dan pemulihan pasca-bencana.

  • Mendorong praktik kesehatan berkelanjutan seperti penggunaan energi ramah lingkungan di fasilitas kesehatan.

Peran Bidan di Indonesia

Di Indonesia, profesi bidan memiliki sejarah panjang dan peran yang tidak tergantikan. Berdasarkan data dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), jumlah bidan aktif di Indonesia mencapai lebih dari 200.000 orang. Mereka tersebar di rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga praktik mandiri di desa-desa.

Beberapa peran penting bidan di Indonesia antara lain:

  1. Pelayanan Persalinan Aman
    Bidan membantu persalinan dengan pendekatan humanis dan penuh empati, baik di fasilitas kesehatan maupun di rumah pasien.

  2. Perawatan Kehamilan dan Pasca Melahirkan
    Bidan memberikan pemeriksaan rutin, konseling nutrisi, imunisasi, hingga pemantauan tumbuh kembang bayi.

  3. Keluarga Berencana
    Mereka juga menjadi agen utama dalam pelayanan kontrasepsi dan edukasi reproduksi yang bertanggung jawab.

  4. Edukasi dan Pencegahan
    Bidan memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan reproduksi, mencegah kehamilan remaja, dan menekan angka kematian ibu melahirkan.

Tantangan yang Dihadapi Bidan

Meski memiliki peran krusial, bidan masih menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya, antara lain:

  • Kurangnya Fasilitas dan Infrastruktur
    Banyak bidan yang bekerja di daerah terpencil tidak memiliki akses terhadap peralatan medis yang memadai.

  • Tuntutan Administratif
    Bidan sering kali dibebani pekerjaan administratif yang mengurangi waktu mereka untuk pelayanan langsung kepada pasien.

  • Gaji dan Kesejahteraan
    Masih banyak bidan, terutama yang bekerja secara mandiri, tidak mendapatkan insentif atau perlindungan sosial yang layak.

  • Pengakuan Profesi
    Di beberapa daerah, profesi bidan masih dianggap sebagai pelengkap tenaga medis, bukan sebagai pilar utama kesehatan ibu dan anak.

Inisiatif dan Dukungan Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas profesi bidan melalui berbagai kebijakan, seperti:

  • Program Nusantara Sehat dan Wajib Kerja Dokter dan Bidan
    Untuk menjamin ketersediaan tenaga kesehatan di daerah tertinggal dan terpencil.

  • Standarisasi Pendidikan dan Sertifikasi
    Lewat Badan PPSDM Kesehatan dan LAM-PTKes, kualitas lulusan bidan terus ditingkatkan agar memenuhi standar global.

  • Integrasi dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
    Memastikan bahwa masyarakat bisa mengakses layanan bidan melalui BPJS Kesehatan tanpa hambatan biaya.

Namun demikian, perlu ada penguatan lebih lanjut berupa insentif khusus untuk bidan di wilayah rawan bencana dan adaptasi pelatihan khusus terkait perubahan iklim.

Peran Masyarakat dalam Mendukung Bidan

Dukungan terhadap profesi bidan tidak hanya datang dari pemerintah, tapi juga harus muncul dari masyarakat. Beberapa cara masyarakat bisa berkontribusi antara lain:

  • Menghormati dan mengapresiasi peran bidan dalam komunitas.

  • Memberikan kepercayaan penuh kepada bidan sebagai tenaga profesional.

  • Terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan dan promosi kesehatan yang dilakukan oleh bidan.

  • Membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi bidan.

Kisah Inspiratif Bidan Indonesia

Banyak kisah heroik dari bidan di seluruh Indonesia yang patut diapresiasi. Misalnya, bidan di pedalaman Papua yang berjalan kaki selama berjam-jam melintasi hutan demi menjangkau ibu hamil. Atau bidan di pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Timur yang menjadi satu-satunya tenaga kesehatan di wilayahnya. Dedikasi dan keberanian mereka merupakan cerminan nyata dari semangat Hari Bidan Internasional.

Peringatan Hari Bidan Internasional di Indonesia

Setiap tahun, peringatan Hari Bidan Internasional diwarnai dengan berbagai kegiatan, antara lain:

  • Seminar dan webinar nasional mengenai isu-isu kebidanan.

  • Kampanye edukasi di media sosial dan media massa.

  • Pemeriksaan kesehatan gratis bagi ibu hamil dan balita.

  • Apresiasi simbolis seperti penghargaan kepada bidan teladan.

Tahun 2025 ini, IBI bersama Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan Gebyar Hari Bidan Nasional yang tersebar di berbagai kota. Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antarbidang, tapi juga momentum penguatan kolaborasi lintas sektor.

Hari Bidan Internasional 2025 menjadi pengingat bahwa bidan bukan sekadar penyedia layanan kesehatan, tetapi agen perubahan yang membawa harapan dan kehidupan. Dalam menghadapi tantangan zaman—baik krisis iklim, pandemi, maupun ketimpangan layanan kesehatan—bidan tetap berdiri teguh di garda depan.

Sudah saatnya kita sebagai masyarakat dan pemerintah memberi perhatian lebih kepada para bidan. Mereka bukan hanya penolong persalinan, tetapi penopang masa depan generasi bangsa. Mari kita rayakan Hari Bidan Internasional 2025 dengan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh bidan yang telah mengabdi dengan sepenuh hati.

BERITA TERUS UPDATE HANYA DI: publikindonesianews.com