BERITA VIRAL

Pak Tarno Klarifikasi Isu Mengemis di Kota Tua

Pak Tarno Klarifikasi Isu Mengemis di Kota Tua: “Hanya Salah Paham”

Pak Tarno Klarifikasi

Jakarta — Dunia hiburan Indonesia baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya video yang menampilkan sosok mirip Pak Tarno, pesulap legendaris tanah air, sedang berada di kawasan Kota Tua Jakarta. Dalam video tersebut, ia tampak duduk di pinggir jalan dengan pakaian sederhana dan membawa kotak sumbangan, sehingga banyak warganet yang berspekulasi bahwa sang pesulap kini jatuh miskin dan mengemis demi bertahan hidup.

Namun, kabar tersebut langsung diklarifikasi oleh Pak Tarno sendiri melalui beberapa media dan akun media sosial resminya. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan hanya merupakan kesalahpahaman yang berkembang liar di media sosial.

Klarifikasi Langsung dari Pak Tarno

Dalam video klarifikasi yang diunggah di akun Instagram resminya, Pak Tarno menyampaikan bahwa dirinya memang berada di kawasan Kota Tua pada hari itu, namun bukan dalam konteks mengemis. Ia hadir di sana sebagai bagian dari pertunjukan jalanan (street performance) yang merupakan kegiatan iseng untuk menghibur masyarakat sambil berinteraksi langsung dengan penggemar.

“Waktu itu Pak Tarno cuma ngisi acara, sekadar hibur-hibur anak-anak di Kota Tua. Bukan ngemis ya, Pak Tarno masih sehat, masih kerja,” ujarnya dengan nada khas yang sering ia gunakan saat tampil di televisi.

Ia juga menambahkan bahwa kotak yang dilihat oleh publik sebagai “kotak sumbangan” sebenarnya merupakan bagian dari properti sulap yang biasa ia gunakan. Sayangnya, momen tersebut diabadikan tanpa konteks yang jelas sehingga menimbulkan salah tafsir di tengah masyarakat.

Dukungan dari Rekan Artis

Setelah klarifikasi tersebut viral, sejumlah rekan artis dan publik figur turut memberikan dukungan kepada Pak Tarno. Di antaranya ada Denny Cagur dan Uya Kuya yang pernah bekerja sama dengannya di beberapa program hiburan.

Denny Cagur dalam salah satu unggahan Instagram Story menyebut bahwa Pak Tarno adalah sosok pekerja keras yang tak pernah malu untuk tetap berkarya, walau mungkin tidak lagi sesibuk dahulu di layar kaca.

“Pak Tarno tuh legend, bukan ngemis. Dia tetap berkarya, tetap ngelawak, tetap nyulap. Jangan salah sangka. Kasihan beliau disalahpahami,” tulis Denny.

Fenomena Cepatnya Penyebaran Hoaks di Era Digital

Kasus yang menimpa Pak Tarno ini kembali menjadi contoh nyata betapa cepatnya sebuah informasi, baik yang benar maupun yang salah, bisa menyebar di era media sosial. Banyak orang yang membagikan video tersebut tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu, sehingga narasi yang muncul menjadi liar dan menyesatkan.

Pakar komunikasi digital, Dr. Amelia Puspita dari Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa ini adalah bentuk bias kognitif yang umum terjadi di masyarakat digital. “Orang cenderung cepat percaya pada informasi visual, apalagi jika melibatkan figur publik yang dikenal luas. Tanpa konteks, apa pun bisa tampak meyakinkan,” jelasnya.

Ia menambahkan pentingnya literasi digital di kalangan masyarakat, termasuk kesadaran untuk mengecek fakta terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi lebih lanjut.

Perjalanan Karier Pak Tarno

Pak Tarno sendiri dikenal sebagai salah satu pesulap senior Indonesia yang telah menghibur masyarakat sejak era 90-an. Dengan gaya unik dan jargon seperti “bim salabim jadi apa prok prok prok… jadi ayam!”, ia berhasil mencuri perhatian publik dan menjadikannya salah satu figur yang ikonik di dunia hiburan tanah air.

Meskipun kini sudah tidak seaktif dulu tampil di televisi, Pak Tarno tetap berkegiatan sebagai penghibur. Ia kerap hadir di berbagai event, mulai dari acara ulang tahun, pentas seni, hingga kegiatan komunitas. Ia bahkan sesekali tampil di media sosial untuk menghibur para penggemarnya dengan sulap-sulap sederhana yang tetap menghibur.

Hidup Sederhana, Tetap Bahagia

Dalam wawancara eksklusif dengan salah satu stasiun televisi swasta, Pak Tarno mengaku bahwa meskipun hidupnya kini lebih sederhana, ia tetap merasa bahagia dan bersyukur. “Yang penting masih sehat, masih bisa cari rezeki halal, masih bisa bikin orang ketawa,” tuturnya sambil tersenyum.

Ia juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak cepat menyimpulkan sesuatu hanya dari satu potongan video. “Jangan mudah percaya sama kabar yang belum tentu benar. Tanya langsung aja ke orangnya,” ujarnya.

Harapan Pak Tarno

Di akhir klarifikasinya, Pak Tarno berharap agar masyarakat tetap memberinya ruang untuk berkarya dan tidak menilai seseorang hanya dari penampilan sesaat. Ia juga mengajak semua pihak untuk lebih bijak dalam bermedia sosial.

“Pak Tarno cuma mau ngibur. Kalau masih ada yang mau nonton, ya Pak Tarno seneng. Bukan cari kasihan, tapi cari tawa bareng-bareng,” ucapnya dengan nada ringan.

Isu tentang Pak Tarno yang disebut mengemis di kawasan Kota Tua ternyata hanyalah kesalahpahaman yang dibesar-besarkan di media sosial. Klarifikasi langsung dari sang pesulap membuktikan bahwa ia masih aktif berkarya dan tidak pernah meminta-minta seperti yang diberitakan.

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya, terutama di era digital yang serba cepat seperti sekarang. Sebagai masyarakat yang cerdas, sudah seharusnya kita melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi lebih lanjut.

Pak Tarno adalah contoh nyata dari semangat berkarya tanpa henti, meski usia tak lagi muda dan panggung tidak selalu megah. Dari Kota Tua hingga layar kaca, ia tetap menjadi sosok yang menghibur dan menginspirasi.